Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan | |||
---|---|---|---|
— Provinsi — | |||
![]() | |||
| |||
Slogan: Haram Manyarah Waja Mencapai Kaputing (Bahasa Banjar: Tetap bersemangat dan kuat seperti baja dari awal mencapai akhir) | |||
![]() | |||
Negara | Indonesia | ||
Hari aci | 14 Agustus 1950 | ||
Ibu kota | Banjarmasin | ||
Koordinat | 5º 20' - 1º 10' LS 114º 0' - 117º 40' BT | ||
Pemerintahan | |||
• Gubernur | Drs. H. Rudy Ariffin | ||
Luas | |||
• Total | 37.530.52 km2 (14,490.61 mil²) | ||
Populasi (2010 [1]) | |||
• Total | 3.626.616 | ||
• Kepadatan | Bad rounding here97/km2 (Bad rounding here250/sq mi) | ||
Demografi | |||
• Suku bangsa | Banjar (76,34%) Jawa (13,14%) Bugis (2,45%) Madura (1,22%) Bukit (1,20%) Lain-lain (5,63%) [2] | ||
• Agama | Islam (96,67%) Kristen (1,32%) Katolik (0,44%) Hindu (0,44%) Buddha (0,32%) Lain-lain (0,80%)[3] | ||
• Bahasa | Bahasa Banjar (bjn), Bahasa Indonesia (id) | ||
Zona waktu | WITA | ||
Kabupaten | 11 | ||
Kota | 2 | ||
Kecamatan | 138 | ||
Desa/kelurahan | 1.958 | ||
Lagu kawasan | Ampar-ampar Pisang, Paris Barantai | ||
Situs web | www.kalselprov.go.id |
Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin. Provinsi Kalimantan Selatan memiliki luas 37.530,52 km²[4] dan berpenduduk ± hampir mencapai 3,7 juta jiwa.
Provinsi ini memiliki 11 kabupaten dan 2 kota. DPRD Kalimantan Selatan dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989 tanggal 31 Mei 1989 mengambil keputusan 14 Agustus 1950 menjadi Hari Aci Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melewati Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950, adalah tanggal dibentuk bentuknya provinsi Kalimantan, setelah pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS), dengan gubernur Dokter Moerjani. Penduduk Kalimantan Selatan berjumlah 3.626.616 jiwa (2010).[5]
Daftar isi
Sejarah

Kawasan Kalimantan Selatan pada masa lalu adalah anggota dari 3 kerajaan besar yang pernah memiliki wilayah di kawasan ini, yakni Kerajaan Negara Daha, Negara Dipa, dan Kesultanan Banjar. Setelah Indonesia merdeka, Kalimantan dijadikan provinsi tersendiri dengan Gubernur Ir. Pangeran Muhammad Noor. Sejarah pemerintahan di Kalimantan Selatan juga diwarnai dengan terbentuknya organisasi Tingkatan Laut Republik Indonesia ( ALRI ) Divisi IV di Mojokerto, Jawa Timur yang mempersatukan energi dan pejuang asal Kalimantan yang tidak kekurangan di Jawa. Dengan ditandatanganinya Perjanjian Linggarjati menyebabkan Kalimantan terpisah dari Republik Indonesia. Dalam kondisi ini pemimpin ALRI IV mengambil langkah kepada kedaulatan Kalimantan menjadi anggota wilayah Indonesia, melewati suatu proklamasi yang ditandatangani oleh Gubernur ALRI Hasan Basry di Kandangan 17 Mei 1949 yang isinya menyatakan bahwa rakyat Indonesia di Kalimantan Selatan memaklumkan berdirinya pemerintahan Gubernur tentara ALRI yang melingkupi seluruh wilayah Kalimantan Selatan (dan tengah). Wilayah itu diungkapkan menjadi anggota dari wilayah RI berdasarkan Proklamasi kemerdekaaan 17 agustus 1945. Upaya yang diterapkan dianggap menjadi upaya tandingan atas dibentuk bentuknya Dewan Banjar oleh Belanda.
Menyusul kembalinya Indonesia ke bentuk negara kesatuan kehidupan pemerintahan di kawasan juga mengalamai penataaan. Di wilayah Kalimantan, penataan selang lain berupa pemecahan kawasan Kalimantan dijadikan 3 provinsi masing-masing Kalimantan Barat, Timur dan Selatan yang dituangkan dalam UU No.25 Tahun 1956. Berdasarkan UU No.21 Tahun 1957, beberapa besar kawasan sebelah barat dan utara wilayah Kalimantan Selatan dijadikan Provinsi Kalimantan Tengah. Sedangkan UU No.27 Tahun 1959 memisahkan anggota utara dari kawasan Kabupaten Kotabaru dan memasukkan wilayah itu ke dalam kekuasaan Provinsi Kalimantan Timur. Sejak masa itu Provinsi Kalimantan Selatan tidak lagi merasakan perubahan wilayah, dan tetap seperti tidak kekurangannya. Adapun UU No.25 Tahun 1956 yang adalah landasan pembentukan Provinsi Kalimantan Selatan lalu diperbaharui dengan UU No.10 Tahun 1957 dan UU No.27 Tahun 1959.
Kondisi dan sumber daya alam
Geografi
Secara geografis, Kalimantan Selatan tidak kekurangan di anggota tenggara pulau Kalimantan, memiliki kawasan dataran rendah di anggota barat dan pantai timur, serta dataran tinggi yang dibentuk bentuk oleh Pegunungan Meratus di tengah.
Keanekaragaman hayati
Kalimantan Selatan terdiri atas dua ciri geografi utama, yakni dataran rendah dan dataran tinggi. Kawasan dataran rendah lebih banyak berupa area gambut hingga rawa-rawa sehingga kaya akan sumber keanekaragaman hayati satwa air tawar. Kawasan dataran tinggi beberapa masih adalah hutan tropis alami dan dilindungi oleh pemerintah.
Sumber Daya Alam
Kehutanan: Hutan Tetap (139.315 ha), Hutan Produksi (1.325.024 ha), Hutan Lindung (139.315 ha), Hutan Konvensi (348.919 ha) Perkebunan: Perkebunan Negara (229.541 ha) Bahan Galian: batu bara, minyak, pasir kwarsa, biji besi, dll[6]
Kependudukan
Suku bangsa
Penduduk asli Kalimantan Selatan adalah Suku Banjar yang adalah mayoritas dari total penduduk. Suku pendatang yang signifikan banyaknya di Kalimantan Selatan adalah Suku Jawa, Suku Bugis dan Suku Madura.
Komposisi Suku Bangsa di Kalimantan Selatan berdasarkan Sensus 2000, yaitu:[7]
Nomor | Suku Bangsa | Banyak | Konsentrasi |
---|---|---|---|
1 | Suku Banjar | 2.271.586 | 76,34% |
2 | Suku Jawa | 391.030 | 13,14% |
3 | Suku Bugis | 73.037 | 2,45% |
4 | Suku Madura | 36.334 | 1,22% |
5 | Suku Bukit | 35.838 | 1,20% |
6 | Suku Mandar | 29.322 | 0,99% |
7 | Suku Bakumpai | 20.609 | 0,69% |
8 | Suku Sunda | 18.519 | 0,62% |
9 | Suku-suku lainnya | 99.165 | 3,34% |
Total | 2.975.440 | 100,00% |
Bahasa
Bahasa yang dipergunakan dalam keseharian adalah Bahasa Banjar yang memiliki dua dialek besar, yakni dialek Banjar Kuala dan dialek Banjar Hulu. Di kawasan Pegunungan Meratus juga disebutkan Bahasa Bukit
Agama

Islam adalah agama mayoritas yang dianut sekitar 97% penduduk Kalimantan Selatan. Selain itu tidak kekurangan juga yang beragama Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha yang dianut penduduk pendatang serta Kepercayaan Kaharingan yang dianut penduduk kawasan Pegunungan Meratus.
Pemerintahan
Sejak tanggal 14 Agustus 2011, aktivitas pemerintahan Kalimantan Selatan beralih dari Kota Banjarmasin ke Kota Banjarbaru
Daftar Kabupaten dan Kota

No. | Kabupaten/Kota | Ibu kota | Banyak Kecamatan | Banyak Desa |
---|---|---|---|---|
1 | Kabupaten Balangan | Paringin | 8 | 152 |
2 | Kabupaten Banjar | Martapura | 19 | 288 |
3 | Kabupaten Barito Kuala | Marabahan | 17 | 200 |
4 | Kabupaten Hulu Sungai Selatan | Kandangan | 11 | 148 |
5 | Kabupaten Hulu Sungai Tengah | Barabai | 11 | 169 |
6 | Kabupaten Hulu Sungai Utara | Amuntai | 10 | 219 |
7 | Kabupaten Kotabaru | Kotabaru | 20 | 197 |
8 | Kabupaten Tabalong | Tanjung | 12 | 131 |
9 | Kabupaten Tanah Bumbu | Batulicin | 10 | 135 |
10 | Kabupaten Tanah Laut | Pelaihari | 11 | 135 |
11 | Kabupaten Tapin | Rantau | 12 | 131 |
12 | Kota Banjarbaru | - | 5 | 50 |
13 | Kota Banjarmasin | - | 5 | 20 |


Provinsi Kalimantan Selatan dipandu oleh seorang gubernur yang dipilih dalam pemilihan secara terus bersama dengan wakilnya kepada masa jabatan 5 tahun. Gubernur selain menjadi pemerintah kawasan juga mempunyai peran menjadi perwakilan atau perpanjangan tangan pemerintah pusat di wilayah provinsi yang kewenangannya diatur dalam Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2010.
Sementara hubungan pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota bukan subordinat, masing-masing pemerintahan kawasan tersebut mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan sesuai sifat asas otonomi dan tugas pembantuan.
Daftar gubernur
Mulai dari 1945-1957 gubernur mengepalai provinsi Kalimantan
No. | Foto | Nama | Dari | Mencapai | Keterangan |
1. | ![]() | Ir. Pangeran Muhammad Noor | 2 September 1945 | 1950 | |
2. | ![]() | dr. Moerdjani | 14 Agustus 1950 | 1953 | |
3. | - | Mas Subarjo | 1953 | 1955 | |
4. | ![]() | Raden Tumenggung Arya Milono | 1955 | 1957 |
Lalu tahun 1957 provinsi Kalimantan diwarisi oleh Provinsi Kalimantan Selatan yang tetap beribukota di Banjarmasin.
No | Foto | Nama | Mulai Jabatan | Belakang Jabatan | Keterangan |
1. | Syarkawi | 1957 | 1959 | ||
2. | Maksid | 1959 | 1963 | ||
3. | Abu Jahid Bastomi | 1963 | 1963 | ||
4. | Aberani Sulaiman | 1963 | 1968 | ||
5. | Jamani | 1968 | 1970 | [8] | |
6. | Subarjo Sosroroyo | 1970 | 1980 | ||
7. | Mistar Cokrokusumo | 1980 | 1984 | ||
8. | ![]() | Muhammad Said | 1984 | 1995 | |
9. | Gusti Hasan Terjamin | 1995 | 2000 | ||
10. | ![]() | Sjachriel Darham | 2000 | Maret 2005 | |
11. | ![]() | Tursandi Alwi | Maret 2005 | 5 Agustus 2005 | Penjabat Gubernur |
12. | ![]() | Rudy Ariffin | 5 Agustus 2005 | 4 Agustus 2010 | periode pertama |
5 Agustus 2010 | sekarang | periode kedua |
Perwakilan
Berdasarkan Pemilu Legislatif 2009, Kalimantan Selatan mengirimkan 11 wakil ke DPR RI dari dua kawasan pemilihan dan empat wakil ke DPD. Sedangkan kepada DPRD Kalimantan Selatan tersusun dari perwakilan sepuluh partai, dengan perincian menjadi berikut:
Kawasan Pemilihan DPR RI 2009
Kawasan Pemilihan DPR RI tahun 2009 (Bahasa Melayu: Kawasan Parlemen) adalah:
Nama | Partai | Kawasan pemilihan | Komisi |
---|---|---|---|
Habib Aboe Bakar Alhabsy | Partai Perlakuan tidak berat sebelah Sejahtera | Kalimantan Selatan I | 3 |
Ismet Ahmad | Partai Amanat Nasional | Kalimantan Selatan I | 11 |
Bambang Heri Purnama | Partai Kebangkitan Bangsa | Kalimantan Selatan I | 11 |
Ahmadi Noor Supit | Partai Golongan Karya | Kalimantan Selatan I | 11 |
Syaifullah Tamliha | Partai Persatuan Pembangunan | Kalimantan Selatan I | 4 |
Taufiq Effendi | Partai Demokrat | Kalimantan Selatan I | 2 |
Nabiel Al Musawa | Partai Perlakuan tidak berat sebelah Sejahtera | Kalimantan Selatan II | 4 |
Gusti Iskandar Sukma Alamsyah | Partai Golongan Karya | Kalimantan Selatan II | 4 |
M. Aditya Mufti Ariffin | Partai Persatuan Pembangunan | Kalimantan Selatan II | 3 |
Bahrudin Syarkawie | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | Kalimantan Selatan II | 4 |
Asfihani | Partai Demokrat | Kalimantan Selatan II | 7 |
- Kalimantan Selatan 1: Banjar, Barito Kuala, Tapin, Tabalong, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara
- Kalimantan Selatan 2: Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru
Dewan Perwakilan Kawasan
Anggota Dewan Perwakilan Kawasan yang berasal dari Kalimantan Selatan adalah:
Kawasan Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan 2009
Kawasan Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan (Bahasa Melayu: Dewan Undangan Negeri) adalah:
Nomor | Kawasan | Banyak kursi |
Kalimantan Selatan 1 | Banjarmasin | 10 kursi |
Kalimantan Selatan 2 | Banjar, Banjarbaru | 10 kursi |
Kalimantan Selatan 3 | Barito Kuala | 5 kursi |
Kalimantan Selatan 4 | Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah | 10 kursi |
Kalimantan Selatan 5 | Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong | 8 kursi |
Kalimantan Selatan 6 | Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru | 12 kursi |
Kawasan Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan 2014
Kawasan Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan (Bahasa Melayu: Dewan Undangan Negeri) adalah:
Nomor | Kawasan | Banyak kursi |
Kalimantan Selatan 1 | Kota Banjarmasin | 8 kursi |
Kalimantan Selatan 2 | Banjar | 9 kursi |
Kalimantan Selatan 3 | Barito Kuala | 4 kursi |
Kalimantan Selatan 4 | Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah | 9 kursi |
Kalimantan Selatan 5 | Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong | 9 kursi |
Kalimantan Selatan 6 | Tanah Bumbu, Kotabaru | 8 kursi |
Kalimantan Selatan 7 | Tanah Laut, Kota Banjarbaru | 8 kursi |
Pendidikan
Kota Banjarmasin
- Akademik Bidan (Akbid) Bunga Kalimantan
- Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari
- Akademi Kebidanan Abdi Persada
- Akademi Kebidanan Banua Bina Husada
- Akademi Kebidanan Sari Mulia
- Akademi Keperawatan Pandan Harum
- Akademi Keperawatan Kesehatan KODAM IX Mulawarman
- Akademi Keperawatan Suaka Insan
- Akademi Sekretaris dan Manajemen Indonesia Banjarmasin
- Akademi Maritim Nusantara Banjarmasin
- Akademi Pariwisata Banjarmasin||
- Akademi Pariwisata Nasional Banjarmasin
- Akademi Teknik Pembangunan Nasional
- Akademi Teknologi Radiodiagnostik & Terapi Citra Intan Persada
- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari
- Universitas Achmad Yani (UVAYA)
- Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary (UNISKA)
- Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM)
- Politeknik Negeri Banjarmasin (POLIBAN)
- Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Jami Banjarmasin
- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Indonesia Banjarmasin)
- Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Bina Banua
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI)[10]
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nasional (STIENAS)
- Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sultan Adam (STIH SA)
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cahaya Bangsa Banjarmasin
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah Banjarmasin
- Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Banjarmasin
- Politeknik Hasnur
- Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Banjarmasin
- (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi)STIE Panca setia Banjarmasin.
Kabupaten Tanah Bumbu
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Darul Azhar Batulicin
Kabupaten Tapin
- Politeknik Islam Syekh Salman Al-Farisi Rantau
Kabupaten Kotabaru
- Politeknik Kotabaru
Kabupaten Tanah Laut
- Politeknik Industri Tanah Laut
Kota Banjarbaru
- Akademi Kebidanan Banjarbaru
- Akademi Kebidanan YAPKESBI Banjarbaru
- STMIK Banjarbaru
Kabupaten Banjar
- Akademi Kebidanan Martapura
- Akademi Keperawatan Intan Martapura
- Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam Martapura
Kabupaten Hulu Sungai Tengah
- Akademi Keperawatan Barabai
- Akademi Manajemen Koperasi Barabai
Perekonomian
Tenaga kerja
Sektor pertanian adalah sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Pada bulan Februari 2012 tercatat sebanyak 38,20 persen tenaga kerja diserap sektor pertanian. Sektor perdagangan adalah sektor kedua terbesar dalam penyerapan tenaga kerja, adalah sebesar 20,59 persen. Status pekerja di Kalimantan Selatan masih didominasi oleh pekerja yang menjalankan tugas di sektor informal. Pada Februari 2012 sebanyak 63,20 persen adalah pekerja di sektor informal. Beberapa besar dari pekerja tersebut berstatus berupaya sendiri (19,66 persen), berupaya ditolong buruh tidak tetap (18,92 persen) serta pekerja bebas dan pekerja tak dibayar (24,61 persen). Pekerja di sektor formal tercatat sebanyak 36,80 persen adalah terdiri dari pekerja dengan status buruh/karyawan (33,35 persen) dan status berupaya ditolong dengan buruh tetap (3,45 persen).[11]
Pertanian & Perkebunan
Hasil utama pertanian adalah padi, di samping jagung, ubi kayu dan ubi jalar. Sedangkan buah-buahan terdiri dari jeruk, pepaya, pisang, durian, rambutan, kasturi dan langsat.[12] Kepada perkebunan adalah kelapa sawit.
Industri
Industri di Kalimantan Selatan didominasi oleh industri manufaktur mikro dan kecil, disusul oleh industri manufaktur besar dan sedang.[13] Mencapai pada tahun 2010, banyak unit usaha berjumlah 60.432 unit, meningkat 10,92% dibandingkan pada tahun 2009.[14]
Jasa
Pertambangan
Pertambangan didominasi batu bara, di samping minyak bumi, emas, intan, kaloin, marmer, dan batu-batuan.[12]
Ekspor & Impor
Keuangan & Perbankan
Ditinjau kinerjanya pada tahun 2009, perbankan di Kalimantan Selatan mencatat pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya menjadi imbas krisis finansial global. Namun demikian beberapa indikator masih mencatat pertumbuhan yang positif. Volume usaha perbankan (asset) Kalsel tumbuh 13,3% dari belakang tahun 2008 sehingga mencapai Rp21,24 triliun. Pertumbuhan asset ini terutama ditopang oleh pertumbuhan kredit dan DPK.
Dana penduduk yang dihimpun perbankan Kalsel pada belakang tahun 2009 mencapai Rp18,33 triliun atau tumbuh 13% (y-o-y). seluruh macam rekening dalam bentuk giro, tabungan, maupun deposito menatangkan pertumbuhan yang positif yakni masing-masing sebesar 10,51% (y-o-y), 17% (y-o-y), dan 5,86% (y-o-y).
Sementara itu dari sisi penyaluran kredit, pada belakang Desember 2009 banyak kredit yang disalurkan mencapai Rp13,95 triliun atau tumbuh 16% (y-o-y). pertumbuhan kredit ini terutama ditopang oleh kredit konsumsi dan kredit investasi yang tumbuh cukup tinggi yakni sebesar 24,81% (y-o-y) dan 30,42% (y-o-y).
Dengan perkembangan tersebut, fungsi intermediasi perbankan yang dicerminkan oleh rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) pada tahun 2009 menatangkan peningkatan adalah dari 74% pada tahun 2008 dijadikan 75,7%. Sementara itu, berkat kerja keras semua pihak yang berwenang, resiko kredit pada tahun 2009 terjaga pada level yang terjamin yakni dengan rasio NPL sebesar 2,14% lebih rendah dari rasio NPL pada belakang tahun 2008 yang mencapai 4,76%.[15]
Banyak lembaga perbankan di Kalimantan Selatan terdiri dari 15 bank umum konvensional, 6 bank umum syariah, 24 bank perkreditan rakyat (BPR) serta 1 BPR Syariah, dengan jaringan sebanyak 196 kantor, dan dukungan 123 ATM.[12]
Transportasi
Pariwisata
Sektor pariwisata adalah peluang usaha yang potensial di Kalimantan Selatan sebab banyak objek-objek wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan, tidak berat sebelah dari dalam negeri mau pun dari mancanegara.[16]
Kalimantan Selatan memiliki hampir semua macam objek wisata alam seperti laut, pantai, danau, dan gunung. Selain itu pariwisata Kalimantan Selatan juga banyak menjual hukum budaya istiadatnya yang khas, seperti Festival Pasar Terapung, Festival Tanglong, dan lain-lain. Disamping wisata alam dan hukum budaya istiadat, Kalimantan Selatan juga terkenal dengan wisata kulinernya.
Olahraga
Musik
Tarian tradisional
Secara garis besar seni tari dari Kalimantan Selatan adalah dari hukum budaya adat istiadat etnis Banjar dan etnis Dayak. Tari Banjar berkembang sejak masa Kesultanan Banjar dan dipengaruhi oleh hukum budaya istiadat Jawa dan Melayu, misalnya Tari Japin dan Tari Baksa Kembang.
Rumah Hukum budaya
Rumat hukum budaya Kalimantan Selatan adalah Rumah Banjar dengan ikon utamanya adalah Bubungan Tinggi.
Makanan dan Minuman
Setiap kawasan di Kalimantan Selatan, memiliki makanan menjadi ciri-ciri khas kawasan, seperti kawasan Hulu Sungai Selatan dengan dodol dan ketupat khas kandangan-nya, Barabai dengan apam dan kacang jaruk, Amuntai dengan kuliner dari daging itik, Martapura dengan kelepon buntut, dan Binuang dengan olahan pisang sale yang disebut rimpi, Soto Banjar, Sate Itik, Nasi Kuning, dan lain-lain.
Pers dan media
Bahasa Kawasan
Bahasa yang dipergunakan dalam keseharian adalah Bahasa Banjar yang memiliki dialek Banjar Kuala dan Banjar Hulu. Di kawasan Pegunungan Meratus juga disebutkan Bahasa Bukit.
Kawasan Pemilihan DPR RI 2009
Kawasan Pemilihan DPR RI tahun 2009 (Bahasa Melayu: Kawasan Parlemen) adalah:
Kawasan Pemilihan | Nama | Banyak kursi |
Kalimantan Selatan 1 | Habib Aboe Bakar Alhabsyi[17][9] Ismet Ahmad[9] Taufiq Effendi | 6 kursi |
Kalimantan Selatan 2 | Gusti Iskandar Sukma Alamsyah[9] Abadi Noor Supit Aditya Mufti Arifin[9] Bahrudin Syarkawie[9] | 5 kursi |
- Kalimantan Selatan 1: Banjar, Barito Kuala, Tapin, Tabalong, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara
- Kalimantan Selatan 2: Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru
Dewan Perwakilan Kawasan
Anggota Dewan Perwakilan Kawasan yang berasal dari Kalimantan Selatan adalah:
- Adhariani
- Gusti Farid Hasan Terjamin
- Habib Hamid Abdullah
- Mohammad Sofwat Hadi
Kawasan Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan 2009
Kawasan Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan (Bahasa Melayu: Dewan Undangan Negeri) adalah:
Nomor | Kawasan | Banyak kursi |
Kalimantan Selatan 1 | Banjarmasin | 10 kursi |
Kalimantan Selatan 2 | Banjar, Banjarbaru | 10 kursi |
Kalimantan Selatan 3 | Barito Kuala | 5 kursi |
Kalimantan Selatan 4 | Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah | 10 kursi |
Kalimantan Selatan 5 | Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong | 8 kursi |
Kalimantan Selatan 6 | Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru | 12 kursi |
Seni dan Hukum budaya istiadat

Seni Karawitan
- Gamelan Banjar
- Musik Panting (suku Banjar)
- Musik Kangkurung/Kukurung (suku Dayak Bukit)
- Musik Bumbung
- Musik Kintung
- Musik Kangkanong
- Musik Salung
- Musik Suling
- Musik Bamban
- Musik Masukkiri (suku Bugis)
Teater tradisional dan wayang
- Mamanda (teater tradisional suku Banjar)
- Lamut (suku Banjar)
- Madihin (suku Banjar)
- Wayang Kulit Banjar (suku Banjar)
- Wayang Gung (wayang orang suku Banjar)
- Balian(suku Dayak Bukit)
Tarian
Tarian suku Banjar:
- Baksa Kambang
- Radap Rahayu
- Kuda Gepang
- Tarian suku Banjar lainnya
Tarian suku Dayak Bukit:
- Tari Tandik Balian
- Tari Babangsai (tarian ritual, penari wanita)
- Tari Kanjar (tarian ritual, penari pria)
Lagu
Lagu Kawasan suku Banjar selang lain:
- Ampar-ampar Pisang
- Sapu Tangan Babuncu Ampat
- Paris Barantai
- Lagu kawasan Banjar lainnya
Rumah Hukum budaya
- Rumah Hukum budaya Suku Banjar disebut Rumah Bubungan Tinggi
- Rumah Hukum budaya Suku Dayak Bukit disebut Balai
Pakaian Hukum budaya
- Pakaian Pengantin Suku Banjar tidak kekurangan 4 macam, yaitu:
- Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut
- Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari
- Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan
- Pangantin Babaju Kubaya Panjang
- Pakaian Pemuda-pemudi tidak kekurangan 2 macam, yaitu:
- Pakaian Nanang
- Galuh Banjar
Pariwisata dan peninggalan sejarah
Rujukan
- Feuilletau de Bruyn, W.K.H.; Bijdrage tot de kennis van de Afdeeling Hoeloe Soengai, (Zuider a Ooster Afdeeling van Borneo), 19--.
- Broersma, R.;Handel en Bedrijf in Zuiz Oost Borneo, S'Gravenhage, G. Naeff, 1927.
- Eisenberger, J.; Kroniek de Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo, Bandjermasin, Drukkerij Lim Hwat Sing, 1936.
- H.Mahmud, ; Banjaran
- Bondan, A.H.K.; Suluh Sedjarah Kalimantan, Padjar, Banjarmasin, 1953.
- Ras, J.J.; Hikajat Bandjar, A study in Malay Histiography, N.V. de Ned. Boeken, Steen Drukkerij van het H.L. Smits S'Graven hage, 1968.
- Heekeren, C. van.; Helen, Hazen en Honden Zuid Borneo 1942, Den Haag, 1969.
- Riwut, Tjilik; Kalimantan Memanggil, Penerbit Endang, Djakarta.
- Saleh, Idwar; SEJARAH DAERAH TEMATIS Zaman Kebangkitan Nasional (1900-1942) di Kalimantan Selatan, Depdikbud, Jakarta, 1986.
- M. P. Lambut, Kalimantan Selatan (Indonesia). Inspektorat, Mewujudkan good governance di Kalimantan Selatan: himpunan pikiran urang Banua, PT LKiS Pelangi Aksara, 2007, ISBN 979-3381-26-4, 9789793381268
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi pemerintah provinsi
- (Indonesia) Peta Kalimantan Selatan
- (Indonesia) Sejarah Banjar
- (Indonesia) Peraturan Kawasan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2007
- (Indonesia) Peraturan Kawasan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2006
- (Indonesia) Peraturan Kawasan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005
- (Indonesia) BUKU PROFIL PENATAAN RUANG PROPINSI KALIMANTAN SELATAN 2003
- (Indonesia) Perda n0.9 tahun 2000
- (Indonesia) Korem 101/Antasari
- Profil Demografi Kalsel
- Profil Ekonomi Kalsel
- Profil Wisata Kalsel
- Ekonomi Regional Kalsel
- Statistik Regional Kalsel
Referensi
- ^ "Sensus Penduduk 2010". Diakses 2012-04-08.
- ^ "Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape" (PDF). Institute of Southeast Asian Studies. 2003.
- ^ "Sensus Penduduk 2010 - Penduduk Sesuai sifat Wilayah dan Agama Yang Dianut - Provinsi Kalimantan Selatan". Diakses 2012-04-08.
- ^ kalsel.bps.go.id Luas Wilayah Kalimantan Selatan sesuai sifat BPS
- ^ "Sensus Penduduk 2010". Diakses 2012-04-08.
- ^ Buku Pintar Edisi 38
- ^ "Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape" (PDF). Institute of Southeast Asian Studies. 2003.
- ^ Silsilah Muhammad Yamani
- ^ a b c d e f g h i (Indonesia) Santoso, F. Harianto (2010). Wajah DPR & DPD 2009-2014: latar belakang pendidikan dan karier. Penerbit Buku Kompas. ISBN 9797094715. ISBN 9789797094713
- ^ [ http://www.stieindonesia-bjm.ac.id/ STIE Indonesia]
- ^ Kondisi Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Februari 2012. Badan Pusat Statistik Kalsel.
- ^ a b c Provinsi Kalimantan Selatan - Ekonomi. Bank Sentral Republik Indonesia. Diakses pada 21 November 2012
- ^ Usaha Manufaktur Kalsel Meningkat 4,66 Persen. Radar Banjarmasin, 21 September 2012. Diakses pada 5 Oktober 2012
- ^ Laju Pertumbuhan Industri Tahun 2009-2010. BPS Kalsel. Diakses pada 5 Oktober 2012
- ^ Perbankan. www.kalselprov.go.id. Diakses pada 5 Oktober 2012
- ^ Kawasan Wisata Potensial Kalimantan Selatan. www.indonesia.go.id. Diakses pada 19 September 2013
- ^ www.aboebakar.info
![]() | Kalimantan Tengah | Kalimantan Timur | Kalimantan Timur | ![]() |
Kalimantan Tengah | ![]() | Selat Makassar | ||
| ||||
![]() | ||||
Laut Jawa |
|
|
id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, sastra-kalimantan-selatan.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb.